++Erfi LOrraine Duchovny Broderick Rossy Wong Pawiroharsono The Luckiest Girl in The World and The Goddess of Fortune//
++19 years old//
++State University of Jakarta, Guidance and Counseling//
++The things I love are cat, pink, music, hanging out, talking on the phone, laughing, smiling, loving, all about love.. n love...//
++Just send me e-mail or add me on friendster at el_dubrow@yahoo.com//
++E lahir di Laxou, Perancis tanggal 060686 alias 6 Juni 1986 dengan nama Erfi Lorraine. Erfi anak bungsu n cm punya satu kk yang lagi kuliah di Yogya. Papa pegawai negeri n mama ibu rt (rumah tangga ?). E tinggal di rawamangun, Jakarta Timur dari kecil. Dulu SD di SD Muhammadiyah 24 RwMgn, SMP 74, SMA 21, n sekarang kuliah di UNJ jurusan Bimbingan Konseling.//
++E hobinya makan, jalan2, telepon2/sms2, dgrin lagu, nonton film&bioskop, ke warnet, pokoknya e sk bgt ngabisin waktu sm tmn2 n cari temen baru. Coz e plg g bs ditinggal sendiri. E g begitu suka baca, tp e sk bgt sama komik detective Conan n buku2 psikologi kaya seven habit, being happy, dll.//
Banyak hal yang tidak bisa ku raih Beberapa keinginanku tak pernah terwujud Sesuatu yang kuharapkan tak menjadi nyata
Ku pun tak mungkin bertanya mengapa Karena jelas jawabannya
Memang begitulah hidup Jika semua mudah didapat Tak ada kehidupan Karena hidup tanpa perubahan itu mati
Tak ada suka yang meluap Tak ada duka yang terucap Datar.. Bosan.. Terus bergulir hari yang sama.. Itu bukan kehidupan toh?
Semua berganti Perubahan kan terjadi Perbedaan selalu menanti
Apakah benar ada cinta yang abadi? Tentu saja selain cinta pada Yang Kuasa dan keluarga..
... ... ... ... ... ... Setiap orang mempunyai jawaban masing-masing Aku pun terlalu muda untuk membicarakannya
Aku hanya berharap cinta yang kali ini ku rasakan tidak mengganggu Tidak mengganggu cintaku yang berikutnya Tidak mengganggu terwujudnya keinginanku yang lain Tidak mengganggu hariku yang akan datang *Jika aku masih punya, Tuhan izinkanlah*
Ku tak peduli betapa menyenangkannya itu pernah terjadi dikehidupanku Ku tak mau terus mengingat betapa bahagianya diri ini didekatmu Ku tak mau memikirkan bagaimana hubungan kita selanjutnya
Tapi aku benar-benar ingin berdamai.. Damai dengan kenyataan bahwa kita memang hanya teman Damai dengan hatiku yang tak bosan mengatakan aku butuh kamu *padahal pikiranku tahu aku bisa* Damai dengan kamu yang tak menginginkan aku
Saat beberapa minggu bergulir dari lepasnya tali indah itu Ku mencoba menggantimu dengan sosok lain Namun tak berhasil *Aku benci*
Hati bersorak karena menang Lalu datanglah aku pada dirimu Mencoba merangkai kenangan bersama Mencoba membangun yang telah runtuh
Namun hari ini aku tahu itu sulit *sebenarnya aku sudah tahu dari sebelumnya, namun hati mendominasi pikiran.. cinta buta.. Aku benci!!!*
Hari ini.. manusia-manusia yang ku lihat penuh harapan Dan beberapa sedang bersedih atau kesal atau stress
Beberapa teman memegang beban di pundak masing-masing sehingga berjalan dengan payah *Termasuk aku*
Kamu.. sang pelega dahaga Sang penyeka keringat Hari ini sedang libur ya? Kamu nampaknya sedang kesal juga
Hari ini kamu menyadarkanku atas hal-hal yang membuat kita mengakhiri ikatan *sebenarnya sudah dari dulu. Hati, kamu mengapa bisa dengan baik sekali menutupinya* Dalam dua jam banyak sekali hal yang menyakitiku Ya, aku ingat sekali.. Kejadian seperti ini yang membuatku terus berteriak-teriak ‘PUTUS’
Saat itu hati masih memanipulasi pikiran dengan mengatakan "Ia juga sedang lelah, tapi dia sudah baik sekali lho menunggumu dan mengantarmu pergi di saat dia sedang selelah ini. Di saat matahari sedang terik-teriknya."
Sampai kamu sendiri yang mengatakan "Aku sekarang tidak menginginkanmu, mungkin nanti" Hati tersakiti.. ia pun lemah Dan pikiran kini yang merajai dan mengatakan "Nanti? Kamu mencintainya setiap detik dengan banyak tempat pada diriku sehingga tak bisa terisi dengan hal lain yang lebih penting. Kamu membutuhkan lelaki itu dari dulu hingga kini sampai aku harus beradu dengan hati dan dia hanya bilang ‘nanti’? Kamu sudah merencanakan akan hidup dengan dia lagi dengan segala konsekuensi yang akan kamu terima, merelakan semua kejadian menjengkelkan serta menerima setiap pedih yang ia beri. Dan dia hanya menginginkanmu nanti?"
Pikiran memandangku dengan penuh keprihatinan Hati sibuk dengan air mata.. sampai diri ini pun harus berair mata Aku mencoba mengkontrol semua emosi yang meledak-ledah Dan mengatakan padamu "Jangan berbicara nanti.." Egoku pun mengenengahi pikiran dan hati, ia berkata "Lelaki itu memang baik sekali, namun ia lebih cocok menjadi temanmu"
Mungkin selain pikiran(lebih seperti Superego), hati(lebih seperti Id), dan egoku (keseluruhan diriku) tak ada yang paham benar kejadian yang sebenarnya Kalaupun ada yang tahu mungkin mempunyai pemikiran lain Pemikiran lain mungkin salah karena tak tahu keseluruhan cerita Atau bisa saja yang selama ini aku anggap benar ternyata salah
Kini ku tak mau terus berkutat pada masa lalu, secantik apapun itu Ku pun tak mau terus menerka-nerka masa depan, bagaimana hidup selanjutnya.. tanpamu atau tidak.. cerah atau tidak Ku hanya ingin hati dan pikiran ini bersatu dan mengatakan "Aku ingin hidup"